Study From Home Dari Sudut Pandang Pelajar - KBM Soloraya

Breaking

Hadir Untuk Menginpirasi Anda

Study From Home Dari Sudut Pandang Pelajar


    Pihak sekolah menyatakan dan memberi pengumuman kepada semua siswa untuk belajar di rumah saat hari libur ujian sekolah SMA Kelas 12 sampai tanggal 30 Maret 2019. Teman-teman merasa bergembira melihat pengumuman ini karena mereka mempunyai waktu libur yang lebih panjang. Semua berlomba-lomba membuat story liburan mereka dikala wabah ini masih sedang dalam penyebaran di negara-negara Eropa. Dan salah satu negara di Eropa, Italia menjadi sorotan di seluruh dunia. Pemerintah Italia pun menerapkan karantina di semua wilayah negaranya. Di sini saya sempat penasaran, bagaimana kegiatan belajar dan mengajar yang mereka lakukan jika semua daerahnya dikarantina?
    Pelajar-pelajar di Italia menggunakan layanan pendidikan daring yang disediakan pada aplikasi gawai yang mereka pakai. Hanya bermodalkan jaringan internet, kegiatan belajar dan mengajar mereka tetap saling terhubung. Absen dan materi disampaikan melalui VideoCall & Layanan Streaming dari sekolah masing-masing. Lantas, bagaimana penerapan belajar di rumah pada negara kita sendiri ?

macraerentals.com.au
    Satu minggu setelah pihak sekolahku memberikan pengumuman, yang terekam jelas hanyalah tugas-tugas pemberian guru saja, tanpa ada layanan pembelajaran untuk aku dan teman-temanku. List tugas menumpuk, aku dan teman-temanku harus belajar dan mencari sendiri artikel atau rumus yang disediakan di internet. Google classroom pun yang menggunakan hanya satu guru. Guru lainnya mengandalkan aplikasi WhatsApp untuk memberi tugas kepada murid lalu dikirimkan melalui pesan elektronik. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saja menegaskan untuk tidak banyak banyak memberi tugas
    Saya bersyukur bisa mengerjakan tugas tidak lebih dari seminggu. Tapi seminggu kemudian, saya merasa bosan. Liburan yang saya gunakan untuk pergi ke mall atau berjalan jalan di alun-alun pun tidak diperbolehkan orang tua. Kampung saya sendiri juga menerapkan sistem keluar masuk. Siswa yang hanya ingin bermain voli di sekolah saja disuruh pulang oleh guru piket yang masuk saat itu. Kegiatan yang saya lakukan meliputi mendengarkan Podcast, menonton konten youtube, mendesain gambar, dan sekedar mengetik sampai waktu libur yang ada di pengumuman sekolah itu habis. 
    Pengumuman selanjutnya lagi yang membuatku tambah kesal! Liburnya malah diperpanjang sampai tanggal 14 April. Dan Study From Home hanya ada pembagian tugas dari mata pelajaran prakarya dan biologi saja. Kuota gratis yang dibagikan hanya untuk streaming pelajaran. Namun, pengajar bukan dari pihak sekolah dan materi yang diberikan ada yang berbeda dari apa yang guruku sampaikan. Sehingga, membuat aku tambah bingung untuk mempelajarinya.
    Study From Home ini terlalu banyak waktu yang terbuang, karena pihak sekolah tidak tegas memberikan arahan bagaimana cara mengajar dan cara belajar yang dapat terhubung antara guru dan siswa. Waktu yang tepat untuk masuk sekolah dengan nyaman terpukul mundur terus menerus, guru dan siswa hanya menunggu waktu sampai wabah ini berakhir tanpa ada kegiatan belajar mengajar dengan layanan daring. 
    Dengan adanya wabah pandemi global ini, pendidikan dunia di masa depan mungkin akan berubah. Sistemnya atau cara pembelajarannya. Wabah ini bisa saja menjadi pencetus untuk kurikulum selanjutnya. Bagaimana pandangan masyarakat muda yang belajar dengan sistem belajar berbasis online di masa mendatang. 

Biodata Penulis 

Nama        : Muhammad Rizal Fadhilah
Alamat    : Matesih, Matesih, Karanganyar
Sekolah    : SMA Negeri Karangpandan
Kelas        : XII

   

5 komentar:

  1. Kasihan banget man. InsyaAllah Di sekolah kami tidak membebani dan variatif
    .

    BalasHapus
  2. Semangat terus, perbaiki kosakata nya. Dalam memakai kata ganti diri, anda bisa memilih salah satu. Kesannya sedikit risih saat membaca "saya" tiba-tiba berganti ke "aku" di paragraf berikutnya.

    BalasHapus
  3. Semangat adik-adik belajar di rumah, dibuat enjoy aja ya...
    Ayo buat penulis jangan hentikan penamu untuk berkarya yang lebih baik

    BalasHapus
  4. Semangat Dik belajar di rumah

    BalasHapus