Kumpulan Puisi Penuh Rasa oleh Umi Satiti - KBM Soloraya

Breaking

Hadir Untuk Menginpirasi Anda

Kumpulan Puisi Penuh Rasa oleh Umi Satiti


Lembar Pertama

Kubuka lembar pertama
Seikat janji terucap siang tadi
Sama, tak ada beda
Ikrar kata kita kan menetap
Aku dan kamu satu cerita

Sendiriku menitikkan air mata
Kutahu kau berdusta

Ikatan sucimu untuk dia
Kau ramu aksara untuk menyandingnya
Kau peluk dia dengan suara akad terindah

Aku manusia pertama
Menghiasi lembar pertamamu
Kukatakan akulah kekasihmu
Dihari pertama pengantinmu lara
Oleh sambaran senandung cintaku

Lembar pertama
Senyum paling menyiksa
Semoga kau tak lupa

Karanganyar, 2020



Menepi

Mengapa kau masih sendiri?

Pernah kusuguhkan rasa namun tak dianggap
Pernah kusajikan cinta namun tak dilihat
Pernah pula aku kirim rindu namun hanya berlalu
Apa maumu wahai kamu manusia penebar pesona?

Menepi
Mencipta jarak dari tempat kau berpijak
Namun gagal sebab seonggok cerita

Kau paketkan pertanda-pertanda
Kau berikan bisik-bisik rasa
Hari itu sebuah racikan masa depan
Dari rumahmu kabarnya untukku
Seolah berucap menetaplah denganku

Menepi
Memilih pergi untuk tinggalkan cerita
Kau bilang ingin namun kau tak bisa
Kubilang ingin namun aku tak mau

Menepi
Hilang sudah cerita

Karanganyar, 2020



edunews.id


Kepada Sebuah Malam

Nanti pada suatu malam aku akan membuka mata
Pada waktu yang telah aku janjikan untuk terjaga
Mengucap satu nama dalam barisan harap
Kuikatkan kuat rasa yang sempat berserak
Untuk aku kirim pada dia yang aku ingin

Menyusup aku dalam remang
Bersuci dan berbalut busana takwa
Bersimpuh membawa hati yang lusuh
Lamat-lamat namanya terucap dalam cakap harap
“Izinkan dia bersanding denganku, Ya Ar-Rahman”

Pada sebuah malam pada waktu yang dijanjikan
Aku buka mata dan mengharap satu nama
Masih dia pintaku dalam ucap yang tak sempurna
Selalu saja bibir bergetar tak jelas arah
“Izinkan dia bersanding denganku, Ya Ar-Rahman”

Pada suatu malam aku terjaga
Memenuhi panggilan waktu yang dijanjikan
Masih sama tentang sebuah nama, dia
Nama terucap tak sempurna tercekat dalam ucapan
“Izinkan dia bersanding denganku, Ya Ar-Rahman”
                  
Pada suatu malam dalam remang-remang
Nyanyian air langit mendera bumi
Bibir membeku, tanpa nama yang sama
Kerongkongan tak lagi bergetar
Tak ada lagi harap untuk diucap
Nyatanya dia bukan untukku

Pada suatu malam tanpa cahaya bintang
Pada waktu yang dijanjikan aku masih setia
Kini hatiku adalah bumi tanpa batas
Meski tanpa dia, aku memaksa bahagia
Dalam janji kesetiaan Ar-Rahman

Karanganyar, 2020



Muara Sebuah Rasa

Kau tahu cinta, diriku bukan sebatang pinus yang maha kuat
Yang akan menyalakan setiap percik api harap menjadi nyata
Kau juga tahu cinta, bahwa hatiku bukan sebongkah batu
Yang akan selalu kuat menanggung paket kecewa darimu
Namun kau harus pahami cinta, aku dan hatiku adalah lautan
Yang pernah menampung mimpi-mimpimu dengan penuh ikhlas
Yang tetap setia hadirkan camar bernyanyi untuk menyeka lelahmu
Yang menghadirkan keindahan senja untuk memeluk kecewamu
Diri dan hatiku adalah lautan yang teramat luas untukmu
Tempatmu berpulang meski telah lama meninggalkan
Tempatmu tertawa memandang kembarnya purnama
Diri dan hatiku teramat luas bukan?
Namun maaf, untuk rindu yang sempat kau tinggalkan
Melenyapkanmu dalam deru ombak adalah pilihan
Kau nikmati saja terombang-ambing dalam pekat

Karanganyar, 2020



Merayakan Perpisahan
Sejak aku ucap kata pamit
Kemudian diam-diam kaki melangkah
Menjauh dari perdaban hidupmu
Mengubah arah dalam tatanan mimpiku
Aku bagai hidup tanpa arah

Sejak aku ucap kata pamit
Duniaku tak lagi sama
Masa depan yang dulu jelas kini berubah samar
Jalanan mulus menjadi putus-putus
Pandangan mataku kini telah kabur

Sejak aku ucap kata pamit
Hati seakan tak berpenghuni
Langkah tiada arah
Hari tiada berisi
Hanya tersisa kepingan hati
Bekas luka tanpa darah
Mati

Karanganyar, 2020


Biodata Penulis

Ary Pelangi nama pena dari Umi Satiti, Lahir di Karanganyar pada 19 Oktober 1990. Sangat suka menikmati hujan dengan berkawan secangkir kopi atau teh panas. Saat ini mendapat amanah untuk bergabung menjadi pengurus Forum Lingkar Pena Wilayah Jawa Tengah. Selain itu juga mengisi waktu luang dengan menemani anak-anak berkebutuhan khusus belajar di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Karanganyar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar