Puisi Imajinatif Karya Aris Nohara - KBM Soloraya

Breaking

Hadir Untuk Menginpirasi Anda

Puisi Imajinatif Karya Aris Nohara



HATIMU HATIKU

ke jakarta yang
banyak pemulung
menulis banjir
ketika diriku berdiri
dari jam tujuh
kompor itu memanggangku
indekos yang budiman
kuserahkan segala gajiku
hatiku hura-hura dan
hatimu yang terharu

Temanggung, 26-02-2020



DAUN-DAUN BERCABANG

kau pamit tidur namun
kenapa pinggangku sakit?
daun-daun bercabang empat
ketika air matamu ruah
aku menulis banyak puisi
dan kau bolos kerja
pohon-pohon itu tumbang
kedai ini sepi tapi
aku sibuk, sibuk sekali.

Temanggung, 26-02-2020



TEKA-TEKI

menebak-nebak
rumah makan
sepi, sepi sekali sampai
aku mau keluar
dari kota besar
baru masuk saja
sudah mau keluar
lelaki dan buah anu
yang lemah
apakah itu kecil?
apakah itu besar!
aku tak tahu tak
punya tujuan
mending di kota kelahiran
membaui tembakau yang diarak
petani dari gunung
ke lapangan
bertahanlah tapi
mari melihat gaji
ketika tubuh telah bobrok
pulanglah saja
kau jemput di terminal
sebab aku rindu

Temanggung, 26-02-2020



DARI TERMINAL JOMBOR

dari terminal jombor
kita memacari trans jogja
dari rumah menuju kota,
menuju sejuta bunga
mengenang jaman jaya
akankah terulang? saat-saat
itu ternyata salah siapa
aku tak mengajakmu main
kau yang berubah
pagi-pagi buta bangun
kota di ponsel pintar

Temanggung, 26-02-2020



KELUH DESAH

aku rajin sekali
dan sedang apa aku
sekarang malah mabar

sepi, mari tinggal tidur
tapi, majikanku orang mana?
orang sini pada ngasih motivasi

tak usah kerja
pulang kerja di sini
yang adem, dekat rumah dan sedikit gaji

wahai manusia, mohon jaga rahasia
aku bodoh jika tak betah
tapi hati tak bisa dusta

antara duit dan ketentraman hati
duit banyak jadi pikiran
usah memaksa berlaksa-laksa nestapa

rupanya cuma cari kesibukan
bagaimana bisa bertahan
dan kita terbingung-bingung

Temanggung, 26-02-2020



LIBURAN

bekasi panas tapi banjir
satu musim lagi musim hujan

bekasi sesudah karawang
jika aku menyerah, apakah, aku lemah?

aku akan ke puncak gunung
lagi karena punya banyak teman

ketika kau tanya kabar aku
malah kirimkan berkapsul-kapsul kehidupan

aku sakit? tapi cuma pusing
dan cuma libur sehari

Temanggung, 26-02-2020



GARIS TAKDIR

dua-duanya; antara mumet dan kesibukan
yang mengencani sampai terlelah
dan berdelusi yang hebat

sudah seminggu kau sehat
semoga pinggang itu tak bangkit
dari kubur di tahun awal

aku yang mengabadikan
kau yang mengelak
kau bilang aku kepedean

aku harus cepat pulang
namun tanggal 15 telah digaristakdirkan
apakah kita bakal ke jogja?

Temanggung, 26-02-2020



SUATU HARI DI HARI PERGANTIAN TAHUN

kau ini jadul banget, katamu
hanya karena tak ingin bawa gawai
kau batalkan semua rencana
rancangan yang sempurna itu
tetiba berganti saat februari
gunung-gunung nan agung

tanggal 15 dan 15 hari yang tanggal
tak pernah kau libur
hujan dari kemarin sore
mengepung nasi di warteg dan masakan padang

kota ini tak banjir tapi
aku kelaparan
butuh baso dan selimut
aku yang malang tapi kau kerja

makan kelapa panggang sampai jenuh
tak ada payung, aku bingung
seolah diisolasi mending
aku menari di bawah hujan

ketika kutanya kabar
ceker itu judes, dimasak saja
aku gila karena tak habiskan makan
telat, tak ada sarapan yang jam satu

Temanggung, 26-02-2020



FEBRUARI YANG AGUNG

bukankah hari ini februari
jadi, mengapa yang agung
belum jua pulang?

aku mengumpul cinta ke dalam kendil
kau, dengan andong yang besar banget
masih saja bilang kurus masih...

pengen naik andong sementara
aku ingin terbang dengan perahu
nahkoda atau pilot?

kau bandel soal tuhan
dari tanggal lima sampai
dua kali tanggal lima

banyak lagu baru
dan aku musti mengunduhnya
demi tak dibilang kere, kembang api dibakar

Temanggung, 26-02-2020



NAGA YANG BERIMAJINASI

akulah naga yang berimajinasi
tapi, liar aku sangat buruk

aku mencari, menunggu wifi gratisan
sayang dengan kuota, sebagian dari badan

aku tak kebanjiran
namun cepatlah pulang

semua pos perjalanan tutup
mari bangun tenda-tenda

aku memang tak berani pulang
sendiri dan kau mau ketawa

setelah berkata 'hai' kau bilang
kau terjerat kabut, dan jadi gabut

menungguku pulang, kau jelang rumah
untuk apa banyak teman yang sibuk

termasuk aku yang tak lagi
jawab pertanyaan demi kabar-kabar

Temanggung, 26-02-2020



Biodata Penulis


Aris Setiyanto memiliki nama pena Aris Nohara adalah EXO-L yang hobi menulis puisi. Berdomisili di Temanggung, Jawa Tengah. Buku puisi pertamanya, "Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas".

Medsos

Blog : arisnohara.wordpress.com
Facebook : Aris Nohara Fa
Twitter : aris_nohara
Instagram : aris.nohara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar