Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir 2
bulan ini masyarakat Indonesia mengalami cobaan yang sampai saat ini pun masih unbelieveble karena imbas dari adanya
pendemi Covid-19.
Suka tidak suka, keadaan memaksa
kita untuk berubah. Anak sekolah belajarnya cukup di rumah saja per 16 Maret
2020 sampai dengan waktu yang belum ditentukan. ASN dan karyawan swasta juga
bertahap juga diberlakukan hal yang sama, dari yang sistem piket sampai
pembatasan 4 jam kerja saja. Beberapa daerah bahkan telah melakukan melakukan
karantina wilayah.
Meskipun mobilitas berubah, tapi hal
itu tidak mempengaruhi pengeluaran bulanan. SPP yang harus tetap dibayar,
tagihan air, listrik, telepon, bahkan ada keluhan pembayaran angsuran yang
tidak bisa ditangguhkan meskipun sebelumnya beredar info dari pemerintah
terkait hal tersebut, tapi kenyatannya? tidak semua bisa dan sanggup melaksakan
karena terkait pembayaran gaji karyawan setempat.
Bagi ASN dan karyawan kantoran
(perusahaan), masih beruntung karena tentu saja masih ada penghasilan tetap
tiap bulan. Bagaimana dengan pedagang skala kecil, seperti penjual mainan,
penjual jamu dan sebagainya? Dengan diberlakukan aturan pemerintah mengenai
pembatasan ruang gerak, tentu saja akan sangat berpengaruh kepada pendapatan
mereka.
sumber gambar; detik.com
Jadi mari kita mencoba menyusun
hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar kendil
ojo ngasi nggoling:
- Tulis pemasukan dan pengeluaran
dalam 1 bulan.
Dalam sebuah buku, tulislah dengan rinci pemasukan dalam
sebulan. Jangan lupakan pula untuk menulis segala pengeluarannya secara detail.
- Sisihkan dana untuk kewajiban
yang harus terbayar.
Pengeluaran tetap seperti angsuran, spp, air, listrik, dan
lain-lainnya harus diutamakan. Masukkan
ke dalam amplop dan tulis untuk masing-masing kebutuhan. Jadi akan ada “amplop
angsuran,” “amplop listrik,” “amplop spp,” dan seterusnya.
- Tetap menabung.
Segera sisihkan dana minimal 10% dari penghasilan. Meskipun
berat tapi ini akan sangat bermanfaat jika ada hal-hal mendesak. Masukkan ke
dalam “amplop tabungan.”
- Sisa dana dari atas adalah dana
belanja.
Bersama pasangan, buatlah daftar belanja rumah tangga selama
sebulan.
Pastikan semua barang terdaftar dan pilihlah dengan bijak antara
barang primer dan sekunder. Cek dan ricek, jika tidak penting bisa segera
dicoret.
- Berbelanja dengan bijak dan
cermat.
Belanjakan barang sesuai daftar. Jangan sampai terperdaya oleh
iming-iming diskon yang terkadang harganya malah menyesatkan.
Meminimalisir untuk belanja sayuran segar dan lauk setiap hari,
kalau bisa seminggu sekali akan lebih baik. Jika membeli sayuran mentah,
utamakan yang sekiranya tahan lama di kulkas seperti wortel, sawi putih, kol
dan kentang. Jika membeli daging dalam jumlah yang cukup banyak, jangan
disimpan dalam satu wadah besar, namun
buatlah menjadi dalam beberapa wadah kecil (plastik).
Dana yang tersisa setelah berbelanja semua kebutuhan, segera
dimasukkan ke dalam ”amplop dana cadangan.”
- Masak sendiri.
Selain lebih hemat dan higienis, kita juga bisa memvariasikan
menu sesuai dengan selera. Cemilan yang biasanya kita beli, tak ada salahnya
dicoba sendiri. Bingung resep? Ada cookpad,
grup memasak, atau bisa video call
dengan teman, kerabat jauh yang dirasa lebih jago. Double untung deh kalau seperti ini. Resepnya dapat, eh,
silaturahmi tetap terjalin.
- Kreatif dan inovatif
Tidak ada salahnya mencoba mengambil peruntungan dari pendemi
ini dengan beralih profesi menjadi penjual online.
Bisa memasak? Cobalah untuk memanfaatkan media sosial dengan
membuka delivery order makanan atau
minuman andalanmu.
Bisa menjahit? Banyak pilihan, dari menjahit masker bahkan alat
pelindung diri (APD). Namun jika maskermu biasa saja, tidak akan menarik minat
pasar, usahakan style-nya unik dan
berbeda dari lainnya. Penambahan payet, border, lukisan tangan dan lain
sebagainya, why not?
Merasa tidak mampu semua? Jangan khawatir, banyak online shop. Anda tinggal menjadi reseller-nya saja, hehehe. Namun ingat,
ketika harus mengirim paket atau orderan, pastikan protokol keamanan kesehatan
terpenuhi, ya.
Demikian sedikit tips agar keuangan tetap terjaga di musim corona ini. Mari kita semua berdoa agar
si corona ini segera berlalu, aamiin.
Semoga bermanfaat dan tetap semangat, ya.
Tentang penulis:
Seorang ibu dari 2 anak lucu yang berdomisili di kota Bengawan. Selalu konsisten dalam menjaga berat badan sejak dulu, meskipun porsi makannya bisa dibilang tidak sedikit. Menyukai pemandangan alam seperti gunung dan lautan. Bergelut dengan dunia pendidikan anak di sebuah sekolah swasta islam. Tidak pandai memasak, tetapi akan berusaha semakisimal mungkin dalam menyajikan menu penggoyang lidah. Jangan lupa untuk menyapanya terlebih dulu ya, kala pertama bertemu. Karena sejatinya ia adalah seorang yang pemalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar