Study From Home, Why Not? | Opini Oleh Ine Febriyanti - KBM Soloraya

Breaking

Hadir Untuk Menginpirasi Anda

Study From Home, Why Not? | Opini Oleh Ine Febriyanti

dok pribadi

                                                                          
Saat ini, dunia sedang berduka, hanya karena makhluk kecil yang tak kasat mata. Yap, Covid-19 begitulah mereka menyebutnya. Kini ia menjadi momok menakutkan bagi seluruh manusia di muka bumi. Sebenarnya, apa sih covid-19 itu?
          Covid-19 atau juga biasa disebut virus corona ini adalah keluarga virus SARS dan MERS yang juga sempat booming beberapa tahun lalu. Virus ini diduga menyebar pertama kali di Wuhan, China, pada awal Januari 2020. Tak ada yang menyangka, virus yang dikatakan dari Tiongkok ini akan cepat menyebar di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Hal ini, tak urung membuat pemerintah kalang-kabut. Pasalnya, ada yang mengatakan bahwa Covid-19 ini bisa mati pada cuaca panas. Jadi mana mungkin ada yang menyangka, virus ini bisa sampai ke Indonesia yang notabene adalah negara dengan iklim tropis.
          Karena virus corona sudah terlanjur sampai di Indonesia, mau tidak mau segala hal dan aktivitas yang terjadi dalam negeri harus berubah total. Apalagi pasien positif Corona di Indonesia sendiri terbilang cukup banyak. Pemerintah pun juga telah sigap mengeluarkan regulasi untuk mencegah penularan yang lebih banyak lagi oleh virus ini.
          Ada beberapa peraturan baru guna meminimalisir mewabahnya Covid-19 yaitu dengan rajin menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan memakai masker jika sedang sakit. Bahkan, sekarang semua orang dianjurkan untuk memakai masker jika terpaksa harus keluar rumah, dan pastinya anjuran dengan tagar #stayathome.
          Namun, juga ada beberapa regulasi yang cukup dilematis, work from home untuk para pekerja kantor dan sebagainya. Regulasi ini mungkin akan lebih mudah direalisasikan oleh pekerja kantoran. Namun, bagaimana seorang supir bisa menerapkan WFH ini? Akan menimbulkan banyak kebingungan di benak seorang supir tersebut antara tetap melanjutkan pekerjaannya atau haruskah mengikuti anjuran pemerintah. Jika tetap bekerja akan lebih besar kemungkinannya bisa terpapar Covid-19, tetapi jika hanya berdiam diri di rumah, mau dapat income darimana untuk menafkahi anak istri yang juga butuh penghidupan?
          Memang menjadi sebuah dilema yang luar biasa, termasuk untuk para siswa, pun juga para guru. Sama halnya dengan work from home, para siswa pun juga harus menjalani kegiatan yang dinamakan study from home. Dimana kegiatan ini mengharuskan siswa bisa mengakses dan terhubung dengan guru melalu internet untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar yang terpaksa berhenti dikarenakan keadaan darurat seperti ini.
          Sebenarnya, pembelajaran seperti ini kurang efektif untuk diterapkan. Kenapa? Karena mungkin ada siswa yang belum memiliki perangkat yang mumpuni untuk pembelajaran jarak jauh. Tak hanya itu, mereka pun juga tidak akan fokus pada materi pembelajaran apabila hanya menerima materi dari internet, karena banyak juga anak yang hanya bisa belajar jika didampingi oleh guru. Mereka akan lebih memilih melakukan hal lain daripada harus mempelajari materi yang diberikan secara daring ini. Lain hal jika diberi tugas dan ada tenggang waktu mengumpulkan. Namun, jika itu diterapkan pada semua mata pelajaran hanya akan membebani siswa dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Padahal, di rumah ia juga punya kewajiban untuk mengurus tempat tinggal dan membantu kedua orangtua. Walaupun orangtua sudah mengerti, sang anak pun tetap tahu batasan dan apa tanggung jawabnya saat itu. Tak hanya itu, siswa akan lebih memilih aktif di sosial media seperti Instagram, Twitter dan YouTube daripada harus mempelajari materi. ‘Toh, bisa dibaca nanti-nanti,’ begitulah pikir si anak.
          Selain konsentrasi akan terpecah, ia akan lebih menyepelekan materi dan pemberinya karena merasa tidak ada yang perlu ditakutkan. Paling ia juga tidak akan mendapat hukuman karena jarak yang terpaut jauh ini. Belum lagi jika ada guru yang tidak memberikan kejelasan atas tugas. Hal itu membuat kita menjadi kelabakan sendiri.
          Selain itu, dilihat dari sisi psikologis, siswa juga akan merindukan teman-temannya karena sudah terbiasa bersama-sama selama 5 hari dalam seminggu. Ada sesuatu yang hilang dan merasakan kesepian. Sebuah kebiasaan yang dipaksa untuk hilang akan menjadi suatu hal yang sulit, bukan?
          Dalam kondisi seperti ini mungkin bisa diterapkan KBM dengan bertatap muka dari jarak jauh dengan memanfaatkan aplikasi sejenis skype dan zoom. Pembelajaran semacam itu memungkinkan kecilnya resiko siswa untuk membolos pada jam pelajaran.
          Walaupun begitu, tak perlu ada yang dikeluhkan, toh tidak ada yang meminta semua ini terjadi. Tuhan pun tahu apa yang dilakukan dan apa tujuannya. Tak perlu meragu karena Ia tahu yang terbaik untukmu. Saat ini, siklus makro sedang bekerja untuk keseimbangan alam yang baru. Seleksi alam sedang berlangsung. Alam tahu apa yang harus dilakukan demi menjaga eksistensi kehidupan untuk menjalankan titah Sang Pencipta.(red/mt_s)

Penulis  Ine Febriyanti/SMA N 1 Karanganyar- edited by: Muthiyyatunnisa






Tidak ada komentar:

Posting Komentar