Kata-kata
belajar bagi sebagian remaja adalah sebuah kata yang butuh perjuangan untuk
melakukannya. Dan fenomena yang terjadi adalah maraknya kaum rebahan dalam
artian mereka menikmati aktifitas yang pasif atau kurang memberikan manfaat.
Atau bahasa lugasnya adalah malas. Dari status-status story kaum remaja ini
banyak sekali kita jumpai bahwa aktifitas mereka menggambarkan keadaan yang
santai,agak cuek dan tidak melalukan
greget aktifitas misalnya kegiatan sosial, penelitian, diskusi kelompok atau
menjadi pengajar TPA.
Memang
ada sebagian remaja yang bisa menggunakan aktifitasnya dengan baik seperti yang
saya katakan diatas, tetapi jumlahnya amatlah sedikit dibanding dengan
remaja-remaja yang istilahnya bersantai atau tidak melakukan aktifitas
bermanfaat. Hal ini tentu saja menimbulkan kerisauan dari para orangtua yang
mengharapkan anaknya rajin belajar sehingga bisa menorehkan prestasi atau
paling tidak mampu melakukan apa yang menjadi kewajibannya sebagai anak
sekolah. Kerisauan ini juga dirasakan oleh para guru yang menemui murid-murid
kurang dalam hal belajar sehingga nilai-nilainya mengalami penurunan.
Banyak hal yang menyebabkan
anak-anak remaja milenial itu melakukan hal yang kurang bermanfaat atau sekedar
ingin rebahan. Antara lain karena faktor kecanduan pegang HP, bersosial media
tanpa batas, kurang perhatian dari orangtua dan kurang teladan bagi lingkungan
sekitar. Mereka seperti kesulitan untuk keluar dari aktifitas pasif tersebut
dan bahkan semakin membuat mereka terbuai dalam keadaan yang santai dan semakin
malas belajar atau mager (malas gerak).
Nah,
mager itu juga gangguan yang sangat membuat kita tidak nyaman sebetulnya. Keliatannya
enak, gak ngapa-ngapain, hanya pegang hp saja seharian. Chat sana sini,
buka-buka sosial media, kemudian makan dan tiduran lagi. Tetapi bisa ditanyakan
ke lubuk hati yang paling dalam. Disaat mereka mempunyai raga yang kuat, sehat
dan pikiran juga masih jernih. Kemudian mereka juga belum berkewajiban memenuhi
kebutuhan ekonomi yang harus ditanggung. Keadaan demikian tentu saja membuat
waktu mereka menjadi sia-sia. Buya Hamka pernah menuliskan bahwa : “Salah satu pengkerdilan terkejam dalam
hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang
malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.”
Sekarang
yang kita pikirkan adalah bagaimana supaya remaja-remaja tidak terjebak dalam
lingkaran kemalasan terutama dalam belajar.
Ada beberapa tips bagaimana supaya ada greget lagi untuk para remaja
milenial ini bisa bangkit dari kemalasan dan tergerak untuk selalu ingin
belajar dan melakukan hal terbaik mumpung masih muda.
foto dok.pribdi
Yang pertama adalah, harus ada niat
dan keberanian untuk berubah secepatnya kalau kita merasa bahwa apa yang dilakukan
selama ini benar-benar tidak bermanfaat. Kita harus peka dengan keadaan diri
kita sendiri dan merasa bahwa saya sedang dalam keadaan yang kurang baik.
Mengapa harus secepatnya. Karena sesuatu yang baik itu harus segera
dilaksanakan sebelum ada hambatan-hambatan lain muncul. Hambatan-hambatan itu
bisa berupa pengaruh teman, orangtua yang pasif dan tidak peduli dengan
aktifitas remaja sebelumnya atau bisa juga dari dalam diri remaja sendiri yang
terkadang bisa berubah-ubah moodnya. Maka kalau sudah merasa ingin berubah atau
istilah kerennya hijrah, harus segera tetapkan dalam hati dan berniat memulai
yang lebih baik.
Tips yang kedua adalah buat senyaman
mungkin tempat belajar meskipun keadaannya sangat sederhana. Mereka bisa menata
kamar sesuai dengan kesukaannya. Tidak harus dengan beaya mahal seperti di
TV-TV dalam acara renovasi rumah. Cukup dengan kreatif sendiri sehingga tempat membuat
belajar itu menjadi menggairahkan.
Tips yang ketiga adalah menuliskan
target. Tekniknya adalah tuliskan dulu target apa saja yang akan dicapai misal
dalam waktu sebulan atau dua bulan, atau lebih dari tiga bulan. Tuliskan target
itu dengan ditulis nomornya. Kita bisa menuliskan no 1 sampai 50 target-target
pencapaian kita. Misalnya di nomor satu
adalah saya akan mempelajari bahasa inggris setiap hari selama sminggu akan
chating dalam bahasa inggris dengan orang-orang yang di ajak komunikasi, kalau
dalam seminggu bisa mempraktekkan itu selanjutnya dicentang nomor 1 tersebut atau
kasih tanda bintang sebagai tanda bahwa target kita yang nomer satu telah
terpenuhi. Yang kedua misalnya bisa dituliskan: saya akan menghafal setiap hari
satu ayat alquran. Maka dalam sehari itu bila sudah menghafal alquran kasih
cenklis atau tanda bintang. Begitu seterusnya sampai 50 nomor yang kita
targetkan sudah tercentang atau sudah ada tanda bintangnya semua, mengapa kita
harus menandai dengan ceklis atau tanda bintang, karena secara psikologis bila
kita mengetahui tanda pencapaian kita sudah tercapai akan lebih mneingkatkan
keinginan kita utuk melakukan hal positif selanjutnya. Dan juga akan kegiatan
apa saja yang belum diceklis atau belum ditandai.
Tips
yang keempat adalah bertemanlan dengan
teman-teman yang selalu semangat mencari ilmu baik ilmu dunia atau dan ilmu
akherat. dengan bergaul dengan teman-teman yang mempunyai visi misi ke depan
yang bagus dan terprogram dengan baik yang segala sesuatunya direncanakan dan
dilaksanakan dengan penuh semangat dan tanpa pantang menyerah,Insyaallah,
remaja juga akan ketularan kebaikan tersebut
Tips
yang ke lima adalah sharing dengan orang-orang
yang sudah “berhasil” melampaui kemalasannya. Para remaja pasti bisa mengenali
mana teman-temannya yang sudah bisa berubah dari keadaan yang tadinya kurang
tertata hidupnya sekarang menjadi lebih baik. Dengan dekat dengan mereka remaja
juga akan mengetahui tips-tips apa saja yang mereka gunakan sehingga mereka
bisa berubah atau meningkat kualitasnya.
Demikian
tips-tips yang bisa disampaikan semoga bisa memberikan gambaran pada para
remaja sehingga bisa kembali atau bisa memulai belajar dengan lebih semangat
dan penuh gairah.
Endah Dwi Sayekti
Penulis
adalah Pengajar di SMK Negeri 2 Karanganyar sebagai guru BK. Bisa hubungi di
instagram dengan alamat : @endahdsayekti. Tinggal di Kota karanganyar lebih tepatnya di Perum
Pokoh Baru. Rt 10/VII, Jl Bougenvile. Ngijo,
Tasikmadu - Karanganyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar