Sumber gambar; ayosemarang.com |
Penulis : Almas
KBM Soloraya, Baru baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan masker untuk semua orang, demi mengurangi tingkat penyebaran virus covid-19. Hal ini berbeda dengan pernyataan WHO sebelumnya, bahwa hanya orang yang sudah terinfeksi saja yang perlu menggunakan masker.
Kepala Program Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan melihat penggunaan masker, baik buatan sendiri ataupun masker kain pada masyarakat bisa mencegah penularan virus. Menyusul penelitian yang menunjukkan dampak positif dari pemakaian masker dalam mencegah penyebaran virus corona.
Seperti dilansir South China Morning Post. Ryan menjelaskan "Mungkin ada situasi dimana pemakaian masker dapat mengurangi tingkat infeksi pada orang yang terinfeksi. Kami mendukung pemerintah yang ingin memiliki pendekatan terukur untuk penggunaan masker dan yang memasukkan itu sebagai bagian dari strategi komprehensif untuk mengendalikan penyakit ini."
Masyarakat dapat menggunakan masker berbahan kain sedangkan masker bedah dan masker N95 diutamakan untuk tenaga medis. “Masker bedah dan medis dan masker seperti N95 adalah untuk sistem medis dan kita harus memprioritaskan penggunaannya untuk garis depan," kata Ryan.
Adanya rekomendasi WHO tersebut, pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, juga meminta seluruh masyarakat menggunakan masker. "Mulai hari ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (5/4).
Presiden Joko Widodo juga meminta lembaga terkait untuk menyiapkan hal tersebut "Kemudian karena terakhir saya melihat, membaca bahwa WHO menganjurkan agar semuanya memakai masker, saya minta juga penyiapan masker ini sekarang ini betul-betul disiapkan dan diberikan kepada masyarakat," kata Joko Widodo saat membuka rapat terbatas, Senin (6/4).
Virus corona memang tergolong baru dan masih terus diteliti. Hal tersebut membuat teknologi informasi juga menjadi salah satu faktor yang bisa membantu upaya mencegah penyebarannya, dan beberapa negara juga berusaha mengambangkan aplikasi untuk memudahkan pengumpulan data serta penyebaran informasi.
Pemerintah Indonesia berinisiasi membuat sebuah aplikasi bernama PeduliLindungi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan bahwa aplikasi tersebut mampu melacak dan menelusuri orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP), serta orang dalam pengawasan (ODP).
Aplikasi yang bisa diunduh di Play Store ini, memanfaatkan teknologi Bluetooth untuk bertukar data dengan pengguna gadget di sekitar, data tersebutlah yang digunakan untuk melacak pergerakan dan juga memberi peringatan jika pengguna berada dalam jarak tertentu dengan penderita Covid-19, PDP, maupun ODP.
"Masyarakat akan diberikan informasi secara langsung bahwa di sekitar mereka dalam jarak dua sampai lima meter berpotensi adanya carier pembawa virus yang berada di sekitarnya. Mereka akan diminta untuk segera menghindar dan menjauhkan diri darinya," kata Johnny.
Saat ini aplikasi Peduli Lindungi hanya bisa diunduh di Android, namun Johnny menjelaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Apple agar diberikan akses instalasi secara gratis bagi pengguna layanan IOS.
"Untuk itu, akan sangat membantu kita untuk segera memutus mata rantai sebaran Covid-19. Dari sisi Kementerian Kominfo, kami minta agar mulai membangun narasi-narasi energi positif untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19," Ungkap Johnny.
Pemerintah melalui BNBP juga telah menyediakan portal sebagai upaya penyebaran informasi serta edukasi kepada masyarakat mengenai pandemi yang sedang terjadi.
Dalam situs tersebut terdapat data jumlah serta sebaran penderita positif Covid-19, PDP, dan ODP. Informasi-informasi penting terbaru, bahkan berita-berita hoax yang sudah tersebar di dunia maya dengan penjelasan beserta bantahannya, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi-informasi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Seperti penjelasan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo. “Kami berkomitmen memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Pengetahuan dan perilaku yang benar adalah elemen penting untuk melawan penyebaran penyakit ini,” kata Doni Monardo.
Tidak hanya BNPB, beberapa Lembaga/Kementrian seperti Kantor Staf Presiden (KSP), Kementrian Kesehatan, Badan Informasi Geospasial (BIG), dan beberapa Pemerintah Daerah turut menyediakan portal yang bisa diakses masyarakat.
Berikut beberapa portal dari Lembaga/Kementrian dan Pemerintah Daerah yang bisa diakses :
Satgas COVID-19 (BNPB) : Satgas Covid-19 BNBP
Kantor Staf Presiden : KSP Waspada Corona
Kementerian Kesehatan RI : Kementerian Kesehatan
Badan Informasi Geospasial (BIG) : BIG Lawan Covid-19
Aceh : Dinkes Aceh
Sumatera Barat : Sumbar
Kepulauan Riau : Corona Kepri
Banten : Info Corona Banten
Kota Bogor: Covid-19 Kota Bogor
DKI Jakarta: Corona Jakarta
Jawa Tengah : Corona Jateng
Sukoharjo : Corona Sukoharjo
Kota Semarang : Siaga Corona
Kab. Jepara : Corona Jepara
DI Yogyakarta : Corona Jogja
Jawa Timur : Check Up Covid-19
Bali : Diskes Bali
NTB : Corona NTB
Sulawesi Selatan : Covid-19 Sulsel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar