Tentang Covid-19 dan Kehidupan Sehari-Hari - KBM Soloraya

Breaking

Hadir Untuk Menginpirasi Anda

Tentang Covid-19 dan Kehidupan Sehari-Hari

Alhamdulillah, stay at home sudah dijalani oleh warga Indonesia. Beberapa orang ada yang kerja di rumah dan belajar di rumah. Beberapa orang masih ada yang bekerja di luar rumah untuk mengais rezeki demi keluarga seperti tukang becak, ojek online, pekerja pabrik, dll. Kenyataannya masih banyak yang bekerja terutama untuk pelayanan publik demi kepentingan bersama seperti polisi, petugas medis, pengelola supermarket/ minimarket. Kita harus mengapresiasi hal itu karena hal itu memang harus dijalani. Tak ada opsi WFH (Work From Home)

Kita memang beristirahat secara raga. Namun, jiwa dan pikiran tidak benar-benar istirahat karena masih memikirkan tentang hari esok yang tak pasti. Beberapa orang yang mungkin memikirkan bagaimana agar asap dapur bisa mengepul setiap hari. Bahkan, untuk pembelajaran daring dari rumah, ada kuota internet yang akhirnya menambah pengeluaran rumah tangga.
Pemerintahan sepertinya masih tahap perencanaan untuk mempersiapkan semuanya ketika opsi terakhir yang ditempuh adalah 'lockdown'.


Entahlah, semua memang berkembang secara dinamis. Untungnya kita punya Allah, Tuhan semesta alam yang selalu murah hati agar makhluk-Nya tidak kelaparan.

Saat ini, wabah covid-19 akhirnya hampir menyerang negara-negara di seluruh dunia, kecuali Korea Utara. Apa karena pemimpinnya yang sangat 'cruel' hingga virus pun tak mau singgah di negara itu.

Wabah covid-19 juga mempengaruhi ekonomi di beberapa negara-negara, termasuk Indonesia. Nilai rupiah melemah. Ibu Menteri Sri Mulyani mungkin sedang berspekulasi demi menghadapi kemungkinan yang terjadi. Ada plan A, plan B, plan C dll yang disiapkan pemerintah Indonesia untuk warganya. Kita hanya bisa berdoa semoga pemimpin bangsa beserta jajarannya hingga level terbawah diberi kesehatan dan terhindar dari covid-19.

Terkait industri hiburan, banyak syuting yang dihentikan. Sinetron, FTV dan talkshow yang ada di TV merupakan tayangan ulang. Ada juga format hiburan yang masih syuting, tetapi tanpa penonton seperti kontes dangdut, hiburan komedi, talkshow dll. Mungkin, yang masih live adalah siaran berita yang menginformasikan tentang beberapa informasi terkini.

Terkait ibadah, banyak anjuran untuk beribadah di rumah. Bahkan MUI menyatakan bahwa shalat 5 waktu dan shalat Jum'at (yang diganti shalat dzuhur) bisa di rumah saja. Sekilas, saya melihat berita di TV, umat kristiani juga bisa mengikuti ibadah secara live streaming besok Minggu dari gereja Kathedral. Mungkin umat beragama lain juga seperti itu. Saat perayaan Nyepi baru-baru ini juga mungkin merayakan di rumah saja.

Ada cara-cara untuk mencegah penyebaran covid-19. Salah satunya adalah social distancing. Kabar terkini, WHO meralat dengan istilah physical distancing. Kurasa ini yang paling tepat, karena kita jauh secara raga, tetapi selalu dekat secara hati. Kalau social distancing itu kesannya kita memutus kegiatan sosial, memutus tali silaturahmi. Istilah kerennya anti-sosial. Padahal maknanya bukan itu. Oke, soal physical distancing, masih banyak yang menganggap remeh. Aku sering menjumpai beberapa orang nongkrong atau 'jagong di warung kopi misalnya. Hal itu masih saja terjadi. Aku mengambil contoh di desaku saja, warung kopi masih rame kok. Agaknya prinsip physical distancing belum dipahami benar. Aku mau menegur juga 'pakewuh. Memang aku siapa? Padahal keinginan untuk memberi edukasi selalu ada. Mungkin aku tidak bisa seberani dr. Tirta yang bisa menegur para influencer untuk menjual mobilnya demi berdonasi untuk kebutuhan medis dan kebutuhan sehari-hari di masa sekarang. Wallahu Alam. Biar Allah saja yang menggerakkan hati orang-orang tersebut. Lagi-lagi, aku harus pakai strategi langit.

Kita perlu 'berpegangan tangan' dalam do'a agar badai yang kita hadapi sekarang cepat usai. Dan, kita bisa menyambut Bulan Ramadhan dengan suka cita. Mari kita langitkan do'a agar Allah segera mengusir segala penyakit dari bumi kita. Kun fayakun. Jika Allah berkehendak, maka terjadilah. Tetap positive thinking dan selalu menebar kabar gembira karena kesehatan mental juga penting di samping kesehatan raga. Terima kasih sudah membaca. Aku hanya ingin berbagi cerita agar kita sama-sama bahagia. Keep healthy and just at home.

Sabtu, 4 April 2020
Rinz Yumeina Ryuri
FLP Jawa Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar