Seorang
muslimah identik dengan perannya yang terkesan kalah keren dibanding laki-laki.
Mereka seolah tak boleh jauh-jauh dari tugas dapur, sumur, dan kasur. Sementara
bagi laki-laki dianggap lebih bebas untuk melanglang buana, bekerja, dan
berkarya dengan lebih banyak. Akhirnya peran di dunia lebih luas seperti ini
jarang muslimah dapat. Apakah tepat bila para muslimah tak dapat berperan untuk
dunia yang lebih luas? Apakah para muslimah ini tak berhak untuk “berbicara”
lebih banyak pada semesta?
Pada dasarnya semua manusia tanpa
pandang gender berhak untuk berperan apapun selama itu bernilai kebaikan. Hanya
saja memang tak dibenarkan pula bila seorang wanita disejajarkan dengan
laki-laki. Artinya bagaimanapun seorang laki-laki tetap dilebihkan oleh Allah
dalam beberapa hal daripada wanita. Fitrah dan kodratnya adalah demikian. Nah,
untuk kali ini kita akan sedikit membahas tentang apa saja sih yang bisa
dilakukan seorang muslimah agar tetap mampu berperan lebih luas dalam hidup. Atau
dalam bahasa kerennya agar mereka tetap bisa eksis dengan peran-perannya. Tentunya
eksis dalam batasan-batasan syariat.
1. Mendalami
tuntunan Islam
Tak ada cara lain dan
cara terbaik bagi tiap-tiap muslim untuk dapat menjadi baik bila tak total
dalam belajar Islam. Melalui pemahaman yang baik tentang agamanya, hidup setiap
muslim akan senantiasa tertuntun. Dari sana ia akan mengetahui yang salah dan
yang benar. Selanjutnya, proses pengamalan hidup sesuai yang dipelajari inilah
yang akan membuatnya begitu menawan. Coba lihat sekitar kita di mana mereka
yang dapat mengamalkan tuntunan Islam dengan benar. InsyaAllah mereka akan
menjadi insan-insan terhormat. Apalagi wujud pengamalan tersebut ditunjukkan oleh
seorang muslimah.
2. Aktif,
tidak pasif
Seorang Muslimah juga
sepatutnya tak sekadar mengikuti arus atau kebiasaan yang ada di sekitarnya.
Akan lebih baik bila ia mampu menjadi inisiator kebaikan lainnya. Mereka tak
sekadar mengikuti, namun juga diikuti. Mereka memiliki mimpi untuk selalu
menjadikan sekitarnya menjadi lebih baik. Menjadi sosok pribadi yang aktif
dalam hal ini begitu penting untuk dimiliki.
3. Memiliki
jiwa pembelajar
Kenyataannya seorang muslimah
cenderung lebih mampu dalam melakukan beberapa tugas di waktu bersamaan. Mereka
dituntut unruk bisa multitasking. Apalagi bila telah memasuki jenjang
hidup berumah tangga. Sebuah hal yang tampaknya sulit dilakukan oleh kaum adam.
Karenanya, menguasai banyak hal serta keterampilan adalah tantangan penting
bagi seorang muslimah. Agar mampu
menguasai beragam hal ini tak ada cara lain selain mereka memiliki jiwa
pembelajar.
4. Berbicara
dengan karya
Setingkat lebih tinggi
di atas gemar dalam belajar, seorang muslimah penting juga untuk selalu berkarya.
Lewat apapun skill yang dikuasai, adanya karya yang dihasilkan adalah
wujud “berbicaranya” mereka. Bukan sekadar banyak bicara dalam lisan. Sebab,
bicaranya mereka lebih banyak tersalur dalam karya-karya yang menginspirasi
banyak orang.
5. Menjaga
lisan
Muslimah yang baik
salah satunya selalu menjaga lisannya dari hal-hal yang tak bermanfaat atau
bahkan kurang bermanfaat. Budaya ngerumpi misalnya. Aktivitas ini nyatanya
lebih melekat dalam identitas para muslimah. Tunjukkan bila seorang muslimah memiliki
buah lisan yang selalu bernilai kebaikan. Indah tutur katanya, sejuk bagi
siapapun yang mendengar petuah-petuah inspiratifnya. Selalu menjaga lisan dari
hal-hal yang kurang manfaat adalah pilihan cerdas bagi seorang muslimah.
6. Bentengi
diri dari kendali dunia maya
Nah, poin terakhir ini yang juga
sangat penting. Dunia maya adalah wahana bermain generasi masa kini yang memiliki
daya tarik luar biasa. Siapapun sangat rentan untuk dikendalikannya. Tak
terkecuali seorang muslimah. Tabiat dan harga diri mereka dinilai dari rasa
malunya. Masalahnya, kini seolah telah jadi hal lumrah bagi para muslimah untuk
tak malu lagi beraksi di dunia maya. Satu contoh dalam menggunakan media sosial.
Berswafoto tanpa tujuan yang jelas lalu diunggah di medsos secara masif demi
menarik “kepedulian” lawan jenis tentu bukanlah hal baik. Apalagi disertai
bumbu caption lebay atau galau. Mau tak mau memang perlu memiliki kendali dan
kesadaran diri yang kuat untuk memaksa mengurangi bermain di wahana tersebut.
Merekalah seyogianya yang mengendalikan, bukan malah dikendalikan.
Nah,
itu dia sedikit tip yang dapat kita lakukan agar teteap eksis tanpa banyak
narsis. Jadilah kalian sebagai sebaik-baik perhiasan di bumi ini. Sesuai apa
yang telah Rasul kita sabdakan.dari sahabat Abdullah bin Amr, r.a. ini.
“Dunia
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. (HR.
Muslim)
Oh
iya, kalau ada tip-tip lain yang menurut kalian juga perlu dilakukan seorang
muslimah agar tetap eksis tanpa narsis bisa tulis di komentar yaa.. (red/ags)
Tentang
Penulis :
Zein
Mukhlis. Aktivitas saat ini sebagai buruh kantoran. Penulis Buku Muslim Produktif Zaman Digital (Penerbit
Quanta, Elex Media) FB: Zein Mukhlis, IG: @zeinmukhlis. Penulis saat ini tinggal di Kp. Cendono 02/07, Sugihan, Bendosari,
Sukoharjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar